Selasa, 13 Desember 2016

Empiris kuasi

Empirisme kuasi adalah nama yang diberikan kepada filsafat matematika yang dikembangkan oleh Imre Lakatos (1976, 1978). Aliran ini memandang matematika sebagai apa yang ahli matematika lakukan dan dengan semua kekurangan yang melekat pada aktifitas atau ciptaan manusia. Empirisme kuasi menampilkan “arah baru dalam filsafat matematika” (Tymoczko, 1986), karena penekanannya pada praktek matematika. Para pendukung dari pandangan ini adalah Davis (1975), Hallett (1979), Hersh (1979), Tymoczko (1979) dan setidaknya sebagian, Putnam (1975).
Berikut ini adalah sketsa awal dari pemikiran empirisme kuasi. Matematika adalah sebuah dialog diantara orang-orang yang mencoba menyelesaikanpersoalan matematika.
Ahli matematika tidak bisa lepas dari kesalahan dan produk mereka termasuk konsep dan pembuktian tidak dapat dianggap produk akhir atau sempurna tetapi masih membutuhkan negosiasi kembali sebagai standar perubahan yang harus dilakukan dengan teliti atau sebagai tantangan baru atau makna yang muncul.
Sebagai aktifitas manusia, matematika tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dari sejarah dan aplikasinya kedalam sains dan ilmu lainnya. Empirisme kuasi menampilkan “kebangkitan kembali empirisme dalam filsafat matematika terkini” (Lakatos, 1967).
Lima tesis dari empirisme kuasi dapat diidentifikasi  sebagai berikut:
      Pengetahuan matematika dapat keliru
      Matematika Bersifat Hipotetis-deduktif
      Sejarah adalah pusat
      Penegasan Pentingnya Matematika Informal
      Dimasukkannya Teori Penciptaan Pengetahuan
Ada pola sederhana untuk penemuan matematika atau pertumbuhan teori matematika informal. Pola tersebut terdiri dari tahap-tahap berikut:
      Dugaaan awal.
      Pembuktian (eksperimen atau argument, perubahan dari dugaan awal menjadi sub-dugaan atau lemma).
      Kontra contoh  “global” (kontra contoh untuk  dugaan sederhana).
      Bukti pengujian kembali: “lemma yang salah”untuk  kontra contoh global adalah kontra contoh  “local”. Empat tahap ini adalah inti dari analisa bukti. Tetapi ada beberapa tahap standar berikutnya yang sering muncul.
      Bukti pengujian teori lainnya.
      Pengecekkan hasil yang diterima saat itu dari dugaan aslinya dan yang sekarang dibuktikan kesalahannya.
      Kontra Contoh menjadi contoh baru-wilayah baru dari penemuan terbuka.


sumber : the philosophy of mathematics education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar