Ciri-ciri filsafat
manusia secara umum yakni ekstensif, intensif, dan kritis, yakni :
Ciri
ekstensif filsafat manusia dapat kita saksikan dari luasnya
jangkuan atau menyeluruhnya objek kajian yang digeluti oleh filsafat. Filsafat
manusia adalah gambaran menyeluruh atau sinopsis tentang realitas manusia.
Ciri lain dari filsafat
manusia adalah penjelasannya yang intensif
(mendasar). Filsafat adalah kegiatan intelektual yang hendak menggali inti,
hakikat (esensi), akar, atau struktur dasar, yang melandasi segenap kenyataan.
Orang bisa menggugat ciri intensif ini, misalnya dengan menyatakan bahwa ilmu
pun pada prinsipnya hendak mencari dasar atau akar (sebab) dibalik gejala atau
kejadian tertentu (akibat). Tetapi tentu saja ada perbedaan dalam derajat dan
intensitasnya.
Ciri
kritis filsafat manusia berhubungan dengan dua metode yang
dipakainya (sintesa dan refleksi) dan dua ciri yang terdapat di dalam isi atau
hasil filsafatnya (ekstensif dan intensif). Ciri kritis filsafat manusia
seringkali menimbulkan kesan, bahwa filsuf yang membahas hakikat manusia adalah
“tukang kecam” yang gemar menentang atau memusuhi ilmu pengetahuan. Ilmu di
mata para filsuf seolah-olah berupa sekumpulan pengetahuan yang dangkal dan
keliru! Tentu saja itu hanya kesan yang tidak benar, karena pada kenyataannya
banyak filsuf yang justru menempatkan teori-teori ilmiah sebagai sarana untuk
memberikan justifikasi terhadap gagasan-gagasanya.
sumber : filsafat manusia (zainal abidin, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar