assalamu'alaikum wr.wb
dari postingan sebelumnya, saya telah memposting mengenai filsafat yang ada kaitannya dengan landasan pendidikan yaitu landasan filosofis pendidikan. selanjutnya saya akan memposting mengenai filsafatyang ternyata berperan juga dalam pengembangan kurikulum, yaitu filosofis sebagai landasan pengembangan kurikulum.
filosofis sebagai landasan pengembangaan kurikulum
Filsafat
memegang peranan penting dalam penyusunan & pengembangan kurikulum. Sama
halnya dalam Filsafat Pendidikan, dikenal ada beberapa aliran filsafat,
diantaranya perenialisme, essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan
rekonstruktivisme.
1. Perenialisme
Perenial berarti “abadi” , aliran
ini beranggapan bahwa beberapa gagasan telah bertahan selama berabad – abad dan
masih relevan saat ini seperti pada saat gagasan tersebut baru ditemukan.
Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan
keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan
dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari.
Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut, kebenaran
universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih
berorientasi ke masa lalu.
2. Essensialisme
Aliran filsafat essensialisme
adalah suatu paham yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan
yang lama , merujuk kepada pendidikan bersifat “tradisional” atau “back to
basics” aliran ini dinamakan demikian karena filsafat ini berupaya menanamkan
pada anak didik hal – hal “essensial” dari pengetahuan akademik dan
perkembangan karakterEssensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan
pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi
anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains, dan mata pelajaran lainnya
dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di
masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih
berorientasi pada masa lalu.
3. Eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan paham
yang berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang
bebas/kreatif , seseorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran itu bersifat
relative, dan karenanya itu masing – masing individu bebas menetukan mana yang
benar atau salah . Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber
pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti
memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan: Bagaimana saya hidup di
dunia? Apa pengalaman itu?
4. Progresivisme
Progresivisme menekankan pada
pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi
pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi
pengembangan belajar peserta didik aktif.
5. Rekonstruktivisme
Rekonstruktivisme merupakan
elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban
manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang perbedaan
individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan
tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan
mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan
sesuatu? Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
Aliran Filsafat Perenialisme,
Essensialisme, Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang mendasari
terhadap pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis. Sedangkan, filsafat
progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan
Pribadi. Sementara, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam
pengembangan Model Kurikulum Interaksional.
Dalam praktek pengembangan
kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan secara eklektif untuk
lebih mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait
dengan pendidikan. Saat ini, pada beberapa negara dan khususnya di Indonesia,
tampaknya mulai terjadi pergeseran landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu
dengan lebih menitikberatkan pada filsafat rekonstruktivisme.
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
Dalam konteks ini filosofi berperan
sebagai sudut pandang pemikiran-pemikiran yang diterapkan pada proses dan
pelaksanaan pemecahan masalah pendidikan, serta dijadikan salah satu dasar
penentuan rencana dan konsep kurikulum agar tercapai segala cita-cita dan
tujuan sebagai kontent dari kurikulum yang dibuat. Di Indonesia sendiri acuan
filosofis mengacu pada pancasila sebagai landasan dominan dari segala
perencanaan kurikulum.
sumber : (http://wawasan-tekno.blogspot.com/2012/11/landasan-filosofis-pengembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar