ARISTOTELES
JULUKAN : Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman ; Bapak peradaban barat ; Bapak ilmu pengetahuan atau guru (nya) para ilmuan.
Penemuan / Sumbangan Ilmu Pengetahuan :
- Logika (Ilmu mantic: pengethaun tenatng cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat)
- Biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi. Zoology, embriologi, dan psikologi eksperimental
Hasil
murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh tujuh karyanya
masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari seratus tujuh
puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku
saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan peradaban yang menjadi
bahan renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya. Kerja ilmiahnya betul-betul
merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles menulis tentang
astronomi, zoologi, embriologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi,
dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba. Hasil karya ilmiahnya, sebagiannya merupakan kumpulan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari para
asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data tersebut, sedangkan
sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya sendiri.
Nyaris tak terbantahkan,
Aristoteles seorang filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia
memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah
dan memberi sumbangsih tak terperikan besarnya terhadap ilmu pengetahuan.
Banyak dar ide-ide Aristoteles yang kini sudah ketinggalan jaman. Tetapi yang paling penting dari apa yang pernah
dilakukan Aristoteles adalah pendekatan rasional yang senantiasa melandasi
karyanya. Sikapnya tercermin dalam tulisan-tulisan Aristoteles bahwa tiap segi
kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan
analisa. Pendapat Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba
kebetulan, oleh magis, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga,
melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional.
Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk
mempertanyakan tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti
memanfaatkan baik pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum
mengambil keputusan. Rangkaian sikap-sikap ini –yang bertolak belakang dengan
tradisi, takhyul dan mistik– telah mempengaruhi secara mendalam peradaban
Eropa.
Mungkin
sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah
penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang selaku pendiri
cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari
cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu
banyak bidang ilmu. Dia punya bakat mengatur cara berfikir, merumuskan kaidah
dan jenis-jenisnya yang kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu
pengetahuan. Aristoteles tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun
ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh mengutarakan pendapat-pendapat
praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga berbuat kesalahan.
Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang dia bikin dalam
ensiklopedi yang begitu luas.
sumber : http://www.biografiku.com/2008/11/biografi-aristoteles-bapak-ilmu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar